Loading...

Perang Ego Pemimpin

Perang Ego Pemimpin

Orang yang paling susah diatur itu pemimpin, dan susah dinasehati itu para ustadz.

Erie Sudewo
Erie Sudewo
Pendiri Dompet Dhuafa

Hasrat untuk menguasai dan mengatur orang lain. Itulah dasar sifat manusia. Dan memang manusia diciptakan sebagai pengatur. Hasrat itu pulalah yang terkadang justru menghancurkan diri sendiri yaitu berbentuk kekecewaan dan amarah. Karena diri kita seperti halnya orang lain tidak suka diatur dan dikuasai.

Maka perang ego inilah yang mendasari seseorang mampu menguasai dan mengatur diri. Ego kita cenderung untuk menghantam yang lemah, menginjak yang rendah. Dan juga kecenderungan untuk memanfaatkan kekuatan dan kekuasaan untuk kepentingan diri.

Disinilah Pak Erie Sudewo mengajak kita dalam bukunya “Check Your Leadership”, untuk mampu menguasai dan mengatur diri terlebih dahulu. Kita diajak untuk mampu menekan ego kita, menghindarkan dari sifat “paling” diantara yang lain.

Kita juga diajak untuk membenarkan niat dalam setiap aktifitas. Untuk siapa kita berkontribusi, hanya sekedar untuk mencari kekuasaan atau pujian orang lain. Sejatinya seluruh potensi pikiran, hati dan energi yang kita usahakan mampu berbuah hanya untuk mencari ridho Illahi.

Pak Erie Sudewo dalam setiap rapat-rapatnya, selalu tidak menyukai apabila peserta rapat mengiyakan pendapatnya. Maka tak perlu ada rapat kalau peserta rapat hanya manggut-manggut dan menyetujuinya. Kepemimpinan sanggup untuk menerima sanggahan dan perbedaan, disitulah ego sebagai pemimpin akan teruji, sebab sangat tidak nyaman ketika ada yang menyanggah bahkan memberikan ide atau pendapat yang lebih baik. Disinilah pemimpin diuji untuk kemampuan dalam menguasai ego.

Kepemimpinan diri ini akan berlangsung selamanya. Tak ada yang bisa menjamin kita akan selalu bisa menguasai diri. Perang ini akan terus berlangsung sepanjang masa. Perang melawan ego untuk selalu menguasai, mengatur, mengambil keuntung diri dan menginjak yang lemah.

Kosongkan gelas, selalu belajar dan mengambil hikmah dari setiap pengalaman. Belajar untuk mudah diatur ketika dalam kebaikan dan mudah untuk mendengarkan nasehat ketika itu berbentuk kebenaran. Siapapun kita hari ini, besuk bisa jadi tidak menjadi siapa-siapa. Dan yang pasti kita kembali ke tanah.


2 min membaca
Bagikan risalah ini:

Artikel Terkait

Semua postingan
Top